Tempat Sampah Anti Covid-19 Karya Mahasiswa Teknik Elektro UKI Toraja

TORAJA, Legion-News Kemampuan virus covid-19 yang dapat menempel pada permukaan benda padat seperti tempat sampah, menjadi sorotan dan permasalahan yang ingin diselesaikan dalam proyek tugas akhir mahasiswa Teknik Elektro UKI Toraja.

Tempat sampah saat ini sudah dilengkapi dengan penutup agar tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap. Akan tetapi agar dapat memasukkan sampah, kita harus membuka penutup tersebut menggunakan tangan atau kaki.

Andrias Pabendan menciptakan sebuah tempat sampah pintar yang dapat secara otomatis terbuka apabila ada orang yang ingin membuang sampah. Tempat sampah tersebut dapat juga berinteraksi dengan manusia melalui suara yang dikeluarkannya dan notifikasi aplikasi telegram.

Andrias menuturkan bahwa tempat sampah buatannya dapat membuka penutup tanpa adanya sentuhan atau touchless. Tempat sampah tersebut dapat terbuka sendiri apabila ada seseorang yang mendekat dalam jarak 30 cm. Tempat sampah ini juga dilengkapi dengan modul suara yang dapat memberikan pesan kepada pengguna akan kapasitas tempat sampah tersebut.

Advertisement

Hasil karyanya ini merupakan produk Tugas Akhir dengan judul “Rancang Bangun Kotak Sampah Anti Covid-19 berbasis Mikrokontrol Arduino Uno” dibawah bimbingan Lantana Dioren Rumpa S.Kom., MT dan Fajar P. Pongsapan ST, MT.

“Sebenarnya sudah banyak penelitian seperti yang saya kerjakan, yang membedakan adalah tempat sampah hasil rancangan saya dapat berkomunikasi dengan Smartphone melalui Aplikasi telegram, fungsi utamanya agar pesan telegram tersebut dapat dibaca oleh Petugas Kebersihan sehingga tidak terjadi penumpukan sampah” ujar Andrias, Sabtu (21/08).

Tugas Akhir ini ia kerjakan selama 6 bulan di Lab Instrumentasi Digital Teknik Elektro di kampus 2 Kakondongan UKI Toraja.

Andrias menambahkan, bahwa ia menggunakan Mikrokontrol Arduino Uno sebagai otak utama dari sistemnya. Dalam Ujian Tugas Akhir, Andrias mendapatkan nilai Sempurna untuk karya yang ia kembangkan.

Salah satu penguji Andrias bernama Ishak Pawarangan M.Sc, mengatakan bahwa ia berharap pengembangan sistem ini tidak berhenti sampai disitu dan dapat dikembangkan ke arah Wireless Sensor Network sehingga semua tempat sampah bisa saling berkomunikasi dengan Petugas Kebersihan melalui pesan Telegram. (**)

Advertisement