MAKASSAR, Legion-news Karantina Tahfizh Nasional Darul Istiqamah (KTN DI) Hafal Qur’an Sebulan melaksanakan Wisuda Hafizh 30 Juz Angkatan 19 di Hotel Pesonna Makassar, Rabu, 18 Agustus 2021.
Hadir pada wisuda ini Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzayyin Arif serta tamu kehormatan, yakni Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Makassar, A Majdah M Zain dan Wakil Rektor 4 Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Kamaluddin Abunawas.
Peserta program ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, menghafal Qur’an 30 juz dalam waktu 1 bulan bahkan kurang dari sebulan. Peserta pada angkatan ini sebanyak 44 orang, setoran hafalan 30 juz tercepat pada hari ke-22 dan peserta termuda berusia 12 tahun. KTN DI telah memiliki 1307 alumni.
Rektor UIM Majdah M Zain mengaku dengan menghadiri wisuda hafiz dan hafizah KTN DI pada berbagai kesempatan memberikan energi positif baginya.
“Hadir di tengah wisudawan terdapat energi dan magnet yang luar bisa dan sejuk, saat para wisudawan melantunkan ayat suci Al-Qur’an,” kata A Majdah Zain.
Tokoh Pendidikan di Sultanbatara ini menyebutkan, perkembangan luar biasa terjadi di Pesantren Darul Istiqamah yang merupakan induk dari KTN DI.
Ia menyebutkan, KTN DI hadir sangat mengesankan dengan programnya yang sangat inovatif dan kreatif. Bagaimana memenuhi harapan umat Islam, bukan hanya santri, tetapi masyarakat umum umat Islam yang memiliki niat menjadi hafiz atau hafizah melalui Program Karantina Hafal Qur’an Satu Bulan.
Istri mantan wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang ini meyakini bahwa Al-Quran mudah dijadikan pelajaran bagi siapa saja yang punya niat mulia untuk menghafal Qur’an. Ditambah, program KTN DI yang tidak mengenal usia peserta bisa menjadi pilihan.
Sehingga, Ia menyatakan, melalui KTN dapat mewujudkan mimpinya menjadi seorang hafidzah dengan hafalan 30 juz.
“Ini tempat sangat menunjang kita dan sangat fokus untuk menghafal Qur’an. Saya sudah punya niat tapi belum kesampaian,” sebutnya.
Kendala yang dihadapi sebagai tokoh pendidikan dan ulama perempuan Indonesia ini dengan amanah dan tugas yang begitu banyak dengan jadwal yang begitu padat.
“Saya selalu mohon ampun kepada Allah SWT, mudah-mudahan ini bagian daripada pengabdian kepada Allah. Walaupun belum kesampaian menjadi hafizah, tetapi amanat untuk umat menjadi jalan berkhitmat pada agama dan Al-Qur’an,” harapnya.
Di akhir sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada orang tua peserta yang bersedia memberikan bekal bagi anak-anak mereka menjadi penghafal Qur’an.
Senada dengan Rektor UIM, Wakil Rektor UIN Kamaluddin Abunawas yang pertama kali menghadiri wisuda KTN DI, mengaku banyak hal positif dari kegiatan ini, termasuk bagaimana KTN dapat memberikan program hafal Qur’an yang cepat.
“Ini bisa memberikan inspirasi bagi saya begitu juga bagi institusi saya. Saya sebagai pimpinan ada hal yang perlu saya sampaikan bahwa ada sistem bagus kita contoh,” ucapnya.
“Jadi hafiz Al-Qur’an dalam waktu yang luar biasa singkat. Saya tadi mendengar kaget, 30 hari menjadi hafizh,” imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan dan Pengembangan Lembaga ini juga mengaku tertarik ikut dalam program karantina. Walaupun dengan latar belakang santri yang familiar dengan Al-Quran tetapi dirinya belum dapat menghafal 30 juz.
“Waktu di pesantren tidak ditakdirkan menjadi hafiz. Makanya, tadi waktu masuk di ruang ini, kayaknya saya juga mau mengikuti ini,” sebutnya disambut tepuk tangan hadirin.
Tidak ketinggalan, Ia menyampaikan motivasi kepada peserta untuk menghafal Qur’an. Karena pemerintah melalui kampus-kampus memberikan kesempatan masuk ke universitas melalui jalur penghafal Qur’an termasuk UIN.
“Di UIN Alauddin, kita memberikan penghargaan kepada para hafiz Qur’an. Untuk Fakultas Kedokteran diberi porsi satu (kursi) untuk penghafal Qur’an, itu dari 50 mahasiswa yang kami terima. Itu semua bebas tidak bayar,” sebutnya.
Sedangkan, Ust Muzzayin Arif yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina KTN, menyampaikan, ucapan selamat kepada peserta KTN Angkatan 19 yang telah diwisuda demikian juga kepada orang tua mereka.
“Tidak ada orang yang digerakkan oleh Allah dekat dengan Al-Qur’an kecuali itu alamat kemuliaan, tidak ada orang yang digerakkan oleh-Nya mau masuk mengkhususkan diri dan fokus untuk mendalami dan menghafal Qur’an kecuali itu alamat kemulian dari Allah SWT, bukankah kita mengetahui, nabi kita (Muhammad) SAW predikat bahwa orang terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’anul Karim,” jelasnya.
Ia menekankan kepada wisudawan dan widusawati untuk tetap menjaga hafalan Qur’annya sepanjang hayat.
“Di sini anak-anak menghafal dan setor sampai 30 juz, pulang ke rumah kita punya tanggungjawab untuk mengulangi hafalan,” sebutnya.
Ia menyebutkan, Angkatan Ke-19 ini disebut dengan kelompok surah Maryam. Setiap angkatan diberikan nama-nama surah dalam Al-Qur’an.
Sementara Direktur KTN, Ust Muthahhir Arif menyampaikan sambutannya dari Amerika Serikat yang sedang mengembang misi dakwah di Negeri Paman Syam tersebut.
Pada karantina ini, peserta termuda Reski Aditya asal Topoyo berusia 12 tahun; peserta terjauh, Syahrul asal Merauke, Papua; Peserta khatam tercepat di hari ke-22, Ahmil Faliq Azifah asal Makassar, sekaligus meraih predikat peserta terbaik pertama, peserta terbaik kedua Iza Multazam Malotes asal Banggai Laut dan terbaik ketiga Naf’an Anugrah Suratman asal Kolaka Utara.
Adapun angkatan ke-20 selanjutnya akan dibuka pendaftaranya pada 1 September 2021 mendatang. Untuk pendaftaran dapan menghubungi ktndarulistiqamah@gmail.com.
Acara wisuda ini juga tampil secara spesial dari Peserta Hafiz Indonesia 2016 oleh Masyita Putri Nashira Al-Hafizah melantungkan hafalan ayat suci Al-Qur’an dengan suara yang merdu.(*)