Soal Jasad Pasien COVID-19 Membusuk, ATA: RSUD Daya itu Milik Pemkot Makassar Kenapa Salahkan Pemprov Sulsel?

RSUD Daya Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan No.KM.14, Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

MAKASSAR, Legion-news Direktur Komunikasi Politik Lingkar Jurnal Indonesia (LJI) Andi Taufiq Aris, kembali menyoroti kondisi penanganan Covid-19 oleh Pemerintah kota Makassar di bawah kepemimpinan Walikota Danny Pomanto.

“Walikota Makassar Tak Perlu Banyak Bicara kalau Urus Satu Jenazah Covid di RSUD Daya Saja Tak Berdaya. Jangan kejar sensasi tapi lupa substansi, adu argumentasi jangan naik tensi,” Ujar ATA akronim dari Andi Taufiq Aris. Rabu di Makassar.

Direktur Komunikasi Politik Lingkar Jurnal Indonesia (LJI) Andi Taufiq Aris

Dia menyebutkan bahwa, Kali ini kasus jenazah warga kota Makassar yang membusuk di RSUD Daya disoal dan dipertanyakan siapa yang harus bertanggung jawab.

Pasalnya, Pemerintah kota Makassar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan terkesan saling lempar tanggung jawab dalam penanganan Pandemi COVID-19 ini.

Advertisement

Diketahui RSUD Daya adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah kota Makassar dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Selain itu RSUD Daya juga sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19 untuk wilayah Makassar dan sekitarnya.

Kembali ke Andi Taufiq Aris, “Ingat! Ini menyangkut nyawa rakyat jangan main-main,” kata dia.

“Jika wabah pandemi di kota Makassar makin meningkat dan menyebabkan banyak warga jatuh korban, sebagai Walikota Makssar Dani Pomanto, harus bertanggung jawab pada seluruh warga kota,” katanya. Rabu, (28/7).

Apalagi sebelumnya Walikota dengan pede nya meluncurkan program “Makassar Recover” yang seakan akan program sakti untuk menangkal pendemi ini dan warga mencatat bahwa program itu dianggarkan ratusan milyar.

“Tapi kenyataannya baru urus satu jenazah saja sudah saling tuding dengan Pemrov Sulsel. RSUD Daya kan masuk naungan pemkot kota Makassar jadi tidak usah berkilah ini itu,” tambah ATA yang pemerhati kebijakan publik.

“Seburuk buruknya kemenangan adalah mempertaruhkan kehidupan rakyat,” kuncinya.(*)

 

Advertisement