Dr. Arqam Azikin (Analis Politik dan Kebangsaan)
Legion-news.com Pandemi Covid-19 membuat banyak hal dalam hidup berubah. Kebiasaan lama diganti dengan kebiasaan baru. Pola interaksi yang dulu cukup bebas antar manusia kini mesti dibatasi. Namun, di saat nyaris semua bagian hidup bergeser ke era yang kita sebut kenormalan baru, barangkali, yang selalu tetap dan tak goyah akibat wabah, hanya rasa kemanusiaan. Hal itu masih kita temukan dalam diri banyak orang. Tak terkecuali institusi Polri yang saat ini peringatan HUT Bhayangkara ke-75.
Sebelum pandemi, Polri sudah rutin menggelar Baksos di hari ulang tahun Bhayangkara. Yang berbeda pada tahun ini, khususnya jajaran Polda Sulsel, bakti sosial dilakukan untuk membantu keluarga terdampak pandemi. Pelbagai paket Sembako, masker, dan penyeteril tangan, didistribusikan ke banyak masyarakat yang membutuhkan. Bantuan itu sebentuk kepedulian Polda Sulsel agar masyarakat Sulawesi Selatan, bisa melanjutkan hidup dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Baksos sebagai agenda tahunan HUT Bhayangkara, bukan program kerja institusi yang lahir tanpa substansi. Tiap tahun di program baksos, aparat kepolisian ditempa rasa kemanusiaanya. Agar lebih peka, agar dapat mengayomi masyarakat sebaik-baiknya. Di kegiatan baksos seperti inilah anggota polisi ditempa jiwa kepeduliannya bersama komponen masyarakat.
Milad ke-75, Polri baru-baru ini memberikan sumbangsih penting dalam pengendalian pandemi. Untuk menunjang segala upaya pencegahan peningkatan kasus Covid-19 di daerah, Polri menerbitkan buku elektronik Manajemen Kontijensi Klaster Covid-19. Buku elektronik itu berisi pedoman penanganan klaster Covid-19 dengan tahapan 3T (tracing, testing dan treatment) dan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas). Di buku itu tak ketinggalan bab yang membahas bagaimana mengelola kebutuhan logistik atau dapur umum. Penentuan tempat isolasi terpusat dan rumah sakit rujukan. Buku ini jadi pegangan para polisi di tiap daerah. Sebab, mereka kini mendapat mandat baru untuk jadi garda terdepan dalam menghadapi penyebaran virus covid-19.
Keseriusan Polri mesti diapresiasi. Apalagi setelah kita tahu bahwa, Polri menginstruksikan semua Polda di Indonesia, perlu mengadakan vaksinasi massal. Program tersebut dikerjakan sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan vaksinasi covid-19 yang dicanangkan pemerintah pusat. Demi mencapai target 1 juta vaksin dalam satu hari, pelaksanaan vaksinasi itu pun digelar serentak di seluruh Indonesia.
Polda Sulawesi Selatan bersama Pemkot Makassar menggelar agenda vaksinasi di sejumlah titik. Ada di beberapa fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Ada pula di Klinik Bid Dokkes Polda Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan KM 16, Klinik Bhayangkara Panaikang Jalan Urip Sumohardjo Kompleks Aspol Panaikang, dan RS Bhayangkara Jalan Letjen Pol Mappaoddang Makassar. Puluhan tenaga vaksinator dikerahkan. Ratusan dosis vaksin disediakan. Kolaborasi antar polisi, tenaga kesehatan, dan juga seluruh jajaran pemerintah, inilah kolaborasi untuk kemanusiaan.
Pilihan menggerakkan seluruh anggota kepolisian, dalam membersamai masyarakat melakukan vaksin di peringatan HUT Bhayangkara ke-75 dengan tema “Transformasi Polri yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan COVID-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju”, patut diacungi dua jempol. Sebab, vaksin merupakan strategi penting dan utama dalam merestorasi semua aspek yang sempat dikacaukan pandemi. Hal ini merupakan bukti bahwa komitmen Polri terhadap pencegahan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, merupakan tanggung jawab moral yang mesti dijalankan.
Upaya Polri untuk menangani Covid-19 dengan memprioritaskan aspek preventif atau pencegahan sudah tepat. Polri sepertinya tak lupa pepatah lama “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Sebab, sehat itu murah, yang juga sebagai anugerah perlindungan-Nya bagi kita semua rakyat Indonesia.