Wakil Rakyat Nyaris Adu Jotos, Ini Penilaian Sosiolog Unhas dan Mantan Ketua DPRD Sulsel

M. Roem Mantan Ketua DPRD Sulsel Periode 2014-2019 (Kiri) dan Dr. Sawedi Sosiolog Universitas Hasanuddin (Kanan)

MAKASSAR||Legion-news.com Kisruh dan nyaris adu jotos Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif dan anggota dewan, Arfandy Idris, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan mendapat respon dari Mantan Ketua DPRD Sulsel Periode 2014 -2019 dan Sosialog Universitas Hasanuddin Dr. Sawedi. Rabu, (23/6)

Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sawedi menilai peristiwa debat panas dan pukul meja yang ditunjukkan legislator saat membahas agenda persidangan menunjukkan kurang matangnya kontrol emosi (emotional control) yang seharusnya dimiliki oleh anggota dewan.

Bayangan saya yang diperdebatkan adalah sikap politik atas sebuah kebijakan pro rakyat di tengah pandemi atau memperjuangkan nasib anak-anak sekolah untuk diterima di sekolah favoritnya sementara terganjal sistem zonasi. Perdebatan anggota dewan tersebut sangat minim substansi dan menunjukkan betapa mereka sangat tidak sensitif dengan kondisi darurat yang dihadapi rakyat. Mereka paham bahwa di sidang paripurna yang dihadiri begitu banyak awak media, prilaku sok “jagoan” itu pasti akan menjadi berita utama.

Hal ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi parpol yang kadernya menunjukkan prilaku egois yang sangat jauh dari prinsip keadaban dalam demokrasi.

Advertisement

Saat dihubungi awak media Muhammad Roem, mantan Ketua DPRD Sulsel periode 2014-2019. Mengharapkan kepada Wakil rakyat lebih mengutamakan kebersamaan, Para pimpinan dan anggota dewan, mari kesampingkan kepentingan pribadi, hari ini kondisi kita berada ditengah pandemi Covid-19. Hal terpenting yang perlu saya sampaikan mari menahan diri, ujarnya. (Let)

Advertisement