SOROTAN||Legion-news.com KPK dalam keadaan carut marut soal hasil test wawasan kebangsaan, Hotman Tambunan mengeluhkan ketika taat beragama diidentikkan dengan talibanisme.
Salah satu pegawai KPK yang beragama Kristen, Hotman Tambunan, mengatakan pegawai KPK harus taat beragama lantaran banyak godaan dalam pekerjaannya. Namun ketaatannya itu membuat dia dicap radikal.
Video pengakuan mantan penyidik KPK yang dituduh Taliban
“Kami harus taat beragama, karena agamalah yang mengajar kami untuk berbuat seturut etika. Di KPK itu godaannya banyak sekali, dan ancaman selalu datang. Nilai-nilai agamalah yang membuat kami tetap bertahan,” ucap Hotman seperti dikutip dari laman detik.com
Hotman Tambunan adalah pegawai KPK yang datang menyampaikan perihal dirinya ke Pendeta Gomar Gultom. Hotman datang didampingi salah satu mantan Kasatgas penyidikan KPK Novel Basweda,
Mendengar apa yang disampaikan salah jemaatnya, Pendeta Gomar Gultom selaku ketua Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengaku prihatin atas polemik 75 pegawai KPK yang gagal tes wawasan kebangsaan (TWK). Oleh sebab itu, PGI akan menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Atas sikap pimpinan PGI, Pendeta Gomar Gultom dua buzzer pembela istana melontarkan serangannya terhadap sikap sang Pendeta.
Ferdinand Hutahaean misalnya dalam laman aku twitter miliknya, ia menulis postingan, “Tolong bagi siapapun yg kenal Pdt Gomar Gultom ini, sampaikan pesan saya kpd beliau. Jgn seret2 Gereja utk urusan politik atas nama pribadimu, krn sy yakin pernyataanmu ini pribadi bkn atas nama PGI dan bkn hasil dr rapat PGI. PGI tak berpolitik. Urus sj Gereja yg sulit ijinnya.” tulis unggahan akun @FerdinandHutahaean3. Sabtu, (29/5)
Tidak hanya Ferdinand, Akun buzzer pembela istana, Denny Siregar juga menyampaikan sikap nya terhadap pimpinan PGI, “Nasib Nopel cs ternyata bikin trenyuh PGI juga, shg mereka harus mengurus sesuatu yang bukan urusannya. Kayak MUI juga nih PGI..Sekalian dikasi stempel halal aja, pak..” tulis unggahan akun twitter @Dennysiregar7. Sabtu, (29/5)
“Kita sangat prihatin dengan upaya-upaya pelemahan KPK yang terjadi selama ini, terutama yang memuncak dengan pelabelan intoleran dan radikalisme atas 75 pegawai KPK melalui mekanisme tes wawasan kebangsaan belakangan ini,” kata Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).
PGI menyampaikan hal itu saat menerima 9 perwakilan dari pegawai KPK bersama tim hukumnya. Gomar menyebut PGI akan meminta Jokowi menyelamatkan KPK lewat surat tersebut.
“Dengan disingkirkannya mereka yang selama ini memiliki kinerja baik serta memiliki integritas kuat dengan alasan tidak lulus TWK, dikhawatirkan akan membuat para penyidik berpikir ulang untuk melaksanakan tugasnya dengan profesional seturut dengan kode etik KPK di masa depan karena khawatir mereka di-TWK-kan dengan label radikal,” lanjut Gomar. PGI akan menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi), tutup Pendeta Gomar (lnj)

























