BARRU||Legion-news.com Pasca terbongkarnya kasus pelecehan yang dilakukan salah satu oknum Kepala dinas di lingkup pemerintahan kabupaten Barru berinisiap AT mengakibatkan muncul beragam reaksi keras dan kecaman dari masyarakat.
Menunjukkan keseriusan terhadap kasus yang terjadi, Pemerintah daerah Barru juga telah membentuk tim etik dengan melakukan pemanggilan saksi-saksi terkait kasus yang sedang menjerat salah satu kadis dilingkupnya. Kini, hampir pasti hukuman dan sanksi sosial terhadap pelaku mulai menemui titik terang.
Dalam waktu dekat, putusan sidang etik akan segera dikeluarkan. Menurut kabar, senin ini putusan akan dibacakan dari hasil sidang dugaan pelanggaran etik pejabat.
Menanggapi hal itu, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Cabang Barru yang ikut mendampingi korban sedari awal terus memantau perkembangan kasus tersebut pasca menemui 4 korban pelecehan.
Sekretaris Umum PC SEMMI Barru, Haerul Amri menuturkan jika kasus ini tetap harus dikawal baik agar supaya korban benar-benar mendapat keadilan dab pelaku diberi efek jerah.
“Kita sampaikan bahwa putusan nantinya, baik dewan etik maupun dugaan tidak pidana dikepolisian haruslah tetap memberi keadilan bagi para korban sebab semuanya sudah terbuka ke publik”, tuturnya.
Diketahui, oknum kadis AT sementara berstatus terlapor dalam kaitan dugaan kasus tindak pidana pelecehan seksual terhadap 4 korban pelecehan yakni RN, IT, IM, MA.
“Kita juga mewanti-wanti kepada para pejabat agar selalu memberi keteladanan sehingga kedepan tak ada lagi kejadian memalukan seperti ini”, tambah alumni pascasarjana UNM ini. (**)