Warga Ela-Ela, Dari Air Sumur Busuk Hingga Berharap Air Bersih dari PDAM

Daeng Naba warga Kelurahan Ela-Ela saat menunjukan Pintu Air yang rusak sejak terpasang dan Keberadaan Pintu Air, Tidak pada tempatnya sehingga membuat air sumur warga membusuk. Foto diabadikan. Minggu (4/4/2021)

BULUKUMBA||Legion-news.com Masih dari kawasan Kelurahan Ela-Ela, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Pasca cuaca ekstrem beberapa waktu lalu, Kamis (1/4)

Gelombang dan air pasang sempat membuat warga sekitar panik, air lalu masuk hingga pekarangan rumah warga

Foto kiri Kanal berada di timur pasar Cekkeng menjurus kelaut dan Foto Kanan kanal yang berada di pasar Cekkeng tidak menjurus ke bibir pantai Merpati. Minggu (4/4)

Pasalnya air pasang masuk melalui kanal yang baru saja dibersihkan oleh Pemkab

Warga berharap ke Pemerintah daerah untuk menambah panjang kanal hingga melewati bibir pantai dan didepan bibir kanal sejauh 5 meter dipasang batu gajah setengah lingkaran. “Agar saat ombak atau air pasing tidak membawa material pasir dengan volume besar kata,” kata Daeng Naba Nelayan yang bermukim di bagian timur pasar Cekkeng saat ditemui awak media. Minggu (4/4)

Advertisement

Diketahui Daeng Naba warga kelurahan Ela Ela, sudah 23 tahun lebih bertempat tinggal dikawasan tersebut, “sejak tahun 1998 saya tinggal disini bersama keluarga,” kata pria paruh baya ini.

Menurutnya, tahun 2020 lalu, air sumur warga asin bahkan busuk tidak dapat digunakan untuk untuk berwuduh saat hendak salat 5 waktu, penyebabnya air laut yang berada di dalam kanal yang telah bercampur air limbah rumah tangga tidak dapat bergerak disebabkan adanya sedimen pasir laut yang tinggal

Alhamdulillah sejak dilakukan pengerukan beberapa waktu lalu oleh Pak Bupati, bau busuk di air sumur warga sudah berkurang ungkap Daeng Naba

Selain itu iya berharap Bupati Bulukumba, dapat memindahkan pintu air yang dianggap tidak efektif menurut warga setempat. Sempat terjadi keributan saat pengerjaan kanal waktu itu, “Kami ribut soal penempatan pintu air dengan pihak kontraktor, warga berharap pintu air berada di sebelah jembatan kanal yang mengarah kelaut agar pasir dan air laut, tidak masuk ke arah dalam kanal, ketika air surut air laut akan tinggal, dan hal ini terbukti.

Sejak tahun 2020 air sumur warga sangat berbau busuk tutur Naba lebih parah lagi kondisi pintu air sudah rusak sejak awal di pasang disitu.

Warga kebetulan singgah juga berharap kepada Bupati Andi Utta, untuk di depan bibir kanal dipasang batu gajah untuk mengurangi tekanan air dan pasir yang masuk ke saluran kanal. Ardi, “Pak Bupati orangnya pekah terhadap persoal ini dan beliau berjiwa sosial mudah-mudah dapat mendengar keluhan warga

Ardi yang juga warga yang menetap disini juga berharap adanya air bersih dari PDAM.

“Ada pipa PDAM sambil menunjuk pipa berwana biru. Tapi sejak terpasang tidak ada aliran air bersihnya. Kosong ini pak tidak ada aliran air bersih PDAM” tutur Ardi sambil terseyum.

Advertisement