Soal Air Sumur Warga Asin, Ini Jawaban Alumni Unhas

Andi Syahrul Pati, ST.,IAI dan Warga Kelurahan Ela-Ela Muhammad Ridwan. Foto diabadikan, Minggu (4/4/2021) di pantai Merpati kawasan pasar Cekkeng

BULUKUMBA||Legion-news.com Air sumur warga asin ini keluhan warga Kelurahan Ela-Ela, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, dengan kondisi air sumur warga menjadi asin saat terjadi pasang beberapa waktu lalu

Muhammad Ridwan misalnya warga kelurahan Ela ela Jl. Tintang Raya saat ditemui awak media mengatakan, Air pasang naik melalui kanal yang berada di bibir pantai, beberapa waktu lalu yang telah dikeruk sedimennya oleh pihak Pemkab Bulukumba

Foto kondisi kanal timur pasar Cekkeng dipenuhi pasir yang diterjang ombak besar, Kamis (1/4) lalu, Kanal tersebut beberapa waktu lalu sudah dilakukan pengerukan Tim penangulangan Banjir dan Bulukumba Bersih. Minggu (4/4)

Ridwan menjelaskan saat hari Kamis, (1/4) terjadi hujan deras disertai angin kencang dan ombak saat itu sangat besar hingga menghantam tembok penahan gelombang ungkapnya

Kanal yang telah dikeruk pihak Pemkab Bulukumba tersebut menjadi menjadi sasaran air pasang, “Air laut pasang masuk ke kanal kemudian masuk ke pekarangan warga tentunya mencapai sumur warga sehingga air tawar yang ada di sumur menjadi asin akibat bercampur air laut,” tutur Ridwan

Advertisement

Dirinya menyarankan ke pihak Pemkab sebaiknya kanal yang baru saja dikeruk dibuatkan pintu air sistim buka tutup antisipasi bila terjadi gelombang besar atau terjadi pasang

Ridwan warga yang sejak kecil tinggal di kawasan pasar cekkeng mencontohkan pintu air yang berada disebelah barat Taman Nur Seri, “itu ada pintu air nya sehingga warga yang bermukim daerah tersebut saat ombak atau air pasang tidak masuk ke aliran kanal atau ke rumah warga terbukti saat Kamis (1/4) lalu. Air pasang tidak masuk ke pekarangan warga” kata pria yang tinggal persis dekat kanal

Andi Syahrul, salah satu warga Bulukumba yang berkesempatan mengunjungi pantai Merpati mengatakan, “Sebaiknya Pemkab melakukan antisipasi dengan menambah elefasi ketingian tanggul yang mengarah kelaut setinggi 50 centimeter.”

“Penambahan fungsi nya untuk mengantisipasi materila pasir laut dari arah samping saluran masuk ke kanal yang berpotensi menjadi endapan sedimen baru”

Pun, kemudian penempatan pintu air dengan sistim buka tutup, tapi perlu dilakukan penambahan pemanjangan kanal ke arah laut sepanjang 15 meter, Kondisi kanal saat ini tidak mencapai bibir pantai, ketika air pasang atau ombak besar tentu secara alami membawa pasir masuk ke dalam kanal bersama air laut, ungkap Syahrul yang berlatar belakang pendidikan strata satu Arsitek, alumni Universitas Hasanuddin ini kepada awak media. (Let)

Advertisement