MAKASSAR||Legion-news.com Komisi D DPRD Sulsel melakukan rapat bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau mitra kerja mereka mereka dan Badan Keuangan di gedung DPRD Sulsel, Rabu (24/3/2021)
Dalam Rapat yang digelar wakil ketua komisi D, Ady Ansar mengatakan saat ini pemerintah Provinsi gagal membayar utang ke pihak ketiga. Padahal pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan. “Sepanjang sejarah barusan (Pemprov) gagal membayar utang ke pihak ke III dengan Rp 304 miliar,” katanya.
Ketua Fraksi NasDem ini pun menyebutkan tak hanya utang ke pihak ketiga, tapi masih ada lagi temuan di luar itu. Namun dirinya tak ingin menyebutkan secara detail “Tetapi di luar ada lagi temuan potensi Rp 200 miliar lebih,” lanjutnya.
Utang yang Rp 304 miliar tersebut tidak ada pilihan untuk segera dibayarkan dengan melakukan refocusing. “Jadi total refocusing itu 8 persen dengan total Rp 187 miliar, pemotongan dau Rp 77 miliar dan utang pihak ketiga Rp 609 miliar jadi total yang harus disiapkan Rp 609 miliar,” ujarnya.
Disinggung OPD yang memiliki banyak utang, kata dia setelah melakukan review mulai dari belanja OPD Rp 266 miliar, bantuan keuangan Rp 150 miliar, hiba Rp 14 miliar, Bantuan Tak Terduga (BTT) Rp 20 miliar. jadi totalnya Rp 450 miliar.
“Yang sudah siap baru Rp 450 miliar kekuranganya semnentara disisir oleh anggota dewan untuk menutupi agar bisa Rp 609 miar,” bebenrya.
Soal OPD yang mendapatkan refocusing kata dia ada di dinas Pekerjaan umum atau PUPR dan itu mencapai Rp 60 miliar lebih. “Pasti PU, sekitar Rp 60 miliar lebih,” ucapnya.
Soal pembangunan strategis yang telah dicanangkan oleh gubernur Sulsel non aktif, Nurdin Abdullah salah satunya pembangunan stadion Mattoangin dan twin Tower.
“Kalau Twin Tower itu tidak masuk, kalau stadion Mattoangin kita lihat dulu, apa yang akan diambil oleh pelaksana tugas Gubernur dan dewan,” ujarnya.
Soal pembangunan stadion Mattoangin kata dia dan tak boleh diputuskan secara sepihak. “Ini sudah menjadi produk APBD (Pembangunan stadion).Kalau mau dihentikan harus rapat dan keputusan bersama,” bebernya.
Sementara pembangunan lain, kata dia ada pengaruhnya tapi tidak cukup besar karena kata dia APBD Sulsel tahun anggaran 2021 mencapai Rp 10,7 triliun. “Efek ada, tapi tidak banyak itu dibanding jumlah APBD kita.(anas)