Sekadar Bercandaan, Juni Bantah Soal Tawaran Jabatan di Pemkot Makassar

Foto Ilustrasi

MAKASSAR||Legion-news.com Gerah dengan pemberitaan yang menyudutkan dirinya terkait rumor dirinya bisa memfasilitasi ASN pemkot dapat jabatan, Juni Sewang (JS) angkat bicara. Ia membantah segala desas-desus yang dialamatkan pada dirinya.

Juni menegaskan, apa yang beredar di beberapa media online itu tidak benar. Sebenarnya, kata dia, pembicaraan itu hanya sekadar candaan antara teman betutl betul obrolan teman

Menurut Juni, ia awalnya hanya bercanda salah satu honorer kelurahan bernama Kartini. Candaan itu lahir karena Juni memang sangat berteman dekat dengan Tini, sapaan Kartini.

Tini merupakan istri kedua Mansur, ASN yang bercerita kepada aktivitas salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Juni sendiri tidak pernah mengaku sebagai tim Danny-Fatma. Ia hanya dikenal sebagai orang yang dekat dengan Danny dikalangan teman temannya.

Advertisement

“Singkat cerita curhatlah istri di Mansur (Tini) kepada saya bahwa ia mau difasilitasi agar suaminya, Mansur bisa jadi lurah. Tini memang mau sekali dipanggil sebagai Bu Lurah (istri Lurah),” beber Juni.

Ketika itu, Juni hanya memberi saran bahwa agak susah karena si Mansur tidak mendukung walikota tetpilih pada Pilwalkot lalu. Tetapi ia juga memberi saran, apa susahnya mencoba berkomunikasi dengan pihak Amirullah (tim Danny).

“Saya kemudian bercanda lewat phone (telepon) ke Tini dilanjutkan dengan Mansur, kamu punya uang berapa. Sempat ada perbincangan menyebut angka Rp9 juta. Tetapi sekali lagi, ini murni candaan,” ujar Juni lagi.

Juni pun tidak menyangka jika pembicaraan tersebut beredar dan sampai ke telinga seorang aktivis. Hal itu yang kemudian dijadikan bahan untuk dilaporkan ke wali kota terpilih.

“Apa tong kapasitasku saya kodong mau fasilitasi orang untuk dapat jabatan. Apalah saya ini kodong,” ungkap Juni.

Dia juga meminta maaf kepada wali kota terpilih, Moh Ramdhan Pomanto atas kegaduhan yang terjadi ini. Termasuk ke tim pemenangan Danny yang sempat disebut-sebut.

“Saya meminta maaf atas terjadinya kegaduhan ini. Termasuk ke tim Bapak Wali Kota Makassar terpilih yang sempat disebut-sebut. Ini semua tidak benar sebab saya tidak punya kewenangan untuk mengusulkan nama,” tandasnya. (*)

Advertisement