Oleh: Bachtiar Adnan Kusuma (BAK)
EDUKASI||Ini adalah cerita cinta tentang dua insan yang jejaka namanya Andi Syamsuddin, lalu sang dara adalah Andi Nadjmiah. Begitulah cerita sosok Chaidir Syam, putra semata wayang dari Andi Syamsuddin (almarhum) dan Hj. Andi Nadjmiah. Sampai kapanpun, cerita berbumbu cinta pasti punya magnet tersendiri, selalu menarik untuk dibahas. Seolah tiada berujung. Kedua pasangan ini dikenal abdi negara yang berkarir dari awal hingga pensiun di Kabupaten Maros.
Begitulah kisah perjalanan H.A.S.Chaidir Syam, lahir pada 2 Februari 1977 tidak bisa lepas dari dua sosok dan kisah cinta antara Andi Syamsuddin dan Andi Nadjmiah adalah wanita primadona. Pernikahan antara Andi Syamsuddin dan Andi Nadjmiah terlaksana di desa Masago, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, sekarang namanya Patempe. Nadjmiah seorang putri dari Andi Baso adalah petani dan ibunya seorang pedagang. Dari hasil bertani dan berbisnis itu, roda ekonomi keluarga bisa berputar. Nadjmiah bisa sekolah dan bakat bisnis dari sang ibu ini yang turun kepada Nadjmiah. Di kemudian hari, Nadjmiah mengikuti jejak sang ibu, memilih menjadi pedagang dengan membuka toko perlengkapan bayi di Maros di masa tidak lagi aktif sebagai ASN.
Dari kedua pasangan ayahanda Chaidir Syam yaitu Andi Syamsuddin dan Hj. Andi Nadjmiah baginya adalah dua orang yang teramat spesial. Mustahil bagi Chaidir menghapus kedua nama dari dalam lubuk hatinya.” Syamsuddin adalah ayahku dan Nadjmiah adalah ibunda tercintaku” kenang Chaidir Syam.
Ayah dan Ibu Chaidir, resmi menjadi pasangan syah di bulan Maret 1976. Kurang lebih setahun setelahnya, Allah bermurah hati menghadirkan Chaidir ke dunia, lewat pertemuan keduanya. Tanggal 2 Februari 1977, kedua pasangan Andi Syamsuddin dan Nadjmiah resmi dikarunia putra lelaki satu-satunya. Karena setelah Chaidir lahir tidak lagi punya adik. Menjadi anak-anak satu-satunya, membuat Nadjmiah memberikan kasih sayang yang sempurna.
Masih ada cerita seru lain yang mengiringi kelahiran Chaidir. Saat Chaidir lahir, cerita Nadjmiah, nenek Chaidir dan ibu dari Nadjmiah sedang melaksanakan shalat tahajud. “ Saya yakin ini bukan kebetulan. Tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Semua sudah Allah rencanakan dan pasti ada hikmahnya” kenang Andi Nadjmiah. Chaidir lahir ternyata terlilit oleh ari-ari yang melilit hingga ke leher yang menyebabkan Chaidir sulit bernafas. Ini kondisi yang genting. Apalagi hanya ditangani oleh bidan dengan peralatan seadanya. Tali pusar itu begitu panjang dan melilit tubuh Chaidir. Sampai bidan pun heran, baru kali ini menemukan kasus seperti itu.
Rupanya, bayi mungil yang terlilit ari-ari saat lahir, kelak menjadi pemimpin di Kab. Maros. Mendekap Maros, dua nama yang takkan bisa dilupakan Chaidir Syam adalah Andi Syamsuddin dan Hajjah Andi Nadjmiah, kedua orang tuanya yang ia sangat cintai. Selamat ultah 44 Tahun H.A.S.Chaidir Syam, S.IP.M.H.