Politisi PKS, AAP Bantu Petani Tambak di Wilayah Pesisir Bone

Foto Andi Akmal Pasluddin Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Senin (25/1) (properti Sekjend dprri)

BONE||Legion-news.com Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, peduli petani tambak di Kelurahan Waetuo, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone.

Hal ini dibuktikannya, politisi PKS ini yang kerap dengan sapaan AAP ini memberikan bantuan benih udang dan benih ikan konsumsi kepada petani tambak.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, peduli petani tambak di Kelurahan Waetuo, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone. Rabu (26/1)

“Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian kita kepada petani tambak di Bone. Ini akan saya lakukan secara bertahap disejumlah wilayah pesisir di Kabupaten Bone,” kata Anggota DPR RI fraksi PKS ini.

Lebih lanjut, Kata Akmal sebagai salah satu Anggota DPR RI Komisi IV yang bermitra dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan Perikanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan, Dia pun berjanji akan bekerja keras mensejahtera kan petani dan nelayan kita di Bone melalui program berbasis kebutuhan.

Advertisement

“Ada yang perlu disiapkan sebagai kunci utama untuk kemajuan Bone. Di daerah ini, perlu pemimpin yang bekerja melayani masyarakat dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua pihak,” sambungnya.

Legislator asal Sulsel II ini menerangkan, bahwa sebelumnya, masih ada sejumlah petani di Kabupaten Bone berkeluh kesah atas kelangkaan pupuk bersubsidi yang dialaminya. Semua aspirasi ini ia telah bawa di forum kementerian ketika Raker DPR dan forum RDP ketika bertemu direktorat jenderal kementerian terkait.

Banyak keluh kesah dari petani yang dicurahkan dan mereka sampaikan pada acara seminar dalam rangkaian silaturahmi Anggota DPR-RI, DR. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P, MM bersama warga Desa Batu Gading, Kecamatan Mare kab Bone.

“Setiap tahun petani selalu merasakan kelangkaan pupuk bersubsidi, bahkan kami di Desa Batu Gading ini tidak mendapatkan jatah pupuk jenis SP 36. Anehnya lagi, oleh pengecer kami disodorkan blangko kosong diminta untuk ditanda tangani yang kami tidak tau persis itu untuk apa,” keluh Ketua Gapoktan Batu Gading Firdaus bersama petani lainnya.

Menanggapi hal ini, Andi Akmal menegaskan kepada petani agar jangan pernah menandatangani blangko yang masih dalam keadaan kosong. Tetapi, ia meminta agar terlebih dahulu warga ataupun petani terlebih dahulu mengetahui isi akan apa yang ditandatanganinya.

Terkait dengan masalah kelangkaan pupuk, Andi Akmal telah melakukan inisiasi Forum Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan Dirjen Kementan RI, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia, Dinas Pertanian Sulsel dan Dinas Pertanian dan Perkebunan guna membicarakan serta mencari solusi atas masalah kelangkaan pupuk bersubsidi yang dialami petani di Kabupaten Bone beberapa waktu lalu.

“Kelangkaan pupuk selalu saja terulang, dan kita sudah berupaya memfasilitasi guna mencari solusi. Karena secara teori sedianya tidak ada lagi kelangkaan pupuk, karena stocknya selalu cukup,” tegas Politisi PKS ini.

Menurutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi yang selalu saja terjadi lebih karena minimnya pengawasan dari pemerintah.

“Minimnya pengawasan menjadi penyebab sehingga petani selalu mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi. Oleh karena itu, pengawasan harus lebih ditingkatkan, distributor atau pengecer yang nakal agar segera dievaluasi, bahkan kalau perlu diganti atau ditambah daripada merugikan petani,” tutup Andi Akmal Pasluddin. (Anas)

Advertisement