Seringnya Prajurit Kostrad di Tembak Mati OPM, TNI-AD Kirim Pasukan Elite ke Papua

Pangdiv 2 Kostrad, Mayjend TNI AD Tri Yuniarto di Markas Yonif Para Raider 501 (properti Viva.co.id)

JAKARTA||Legion-news.com Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad), Panglima Divif 2 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Tri Yuniarto mendatangi markas pasukan lintas udara TNI AD itu untuk memeriksa kesiapan pasukan menjalankan operasi Satgas Pamtas Penyangga Mobile RI-PNG tersebut.

Sudah 4 prajurit tempur TNI yang gugur akibat ditembak OPM di Intanjaya. 3 prajurit dari Yonif Raider 400/Banteng Raiders dan 1 prajurit dari Yonif Raider 408/Suhbrastha

Memutuskan untuk mengerahkan pasukan elite Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad), Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha untuk masuk ke wilayah operasi Papua.

Pasukan elite batalyon pemukul Kostrad TNI yang dikenal memiliki kecepatan serangan tempur itu dikerahkan ke Papua sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Penyangga Mobile RI-Papua Nugini.

Advertisement

Sejauh ini, dari informasi resmi yang kutip VIVA Militer, Rabu 27 Januari 2021 dari Divisi Infanteri 2 Kostrad, sebanyak 450 prajurit TNI AD Yonif Para Raider 501/BY dalam kondisi siap diberangkatkan.

Dalam pemeriksaan itu, ada sebuah amanah penting yang disampaikan Mayjen TNI Tri kepada Yonif Para Raider 501/BY, dan hal itu terkait tugas utama di medan operasi nanti.

Menurut Mayjen TNI Tri, di medan operasi nanti pasukan yang dipimpin Dansatgas Letnan Kolonel Inf Arfa Yudha Prasetya akan fokus untuk menetralisir gangguan-gangguan keamanan yang dilancarkan kelompok separatis bersenjata OPM Papua.

Jika berkaca pada beberapa kejadian belakangan ini, sangat wajar jika TNI sangat fokus pada penanganan gangguan keamanan oleh OPM, sebab dalam dua bulan terakhir saja sudah 4 prajurit tempur TNI yang gugur akibat ditembak OPM di Intanjaya. 3 prajurit dari Yonif Raider 400/Banteng Raiders dan 1 prajurit dari Yonif Raider 408/Suhbrastha

Perlu diketahui, batalyon yang berada di bawah komando Brigade Infanteri (Brigif) Lintas Udara 18/Trisula Kostrad ini bukan pasukan tempur biasa. Sejak berdiri pada 22 Januari 1961, Yonif Para Raider 501/BY telah dikerahkan ke banyak operasi militer.

Bahkan mereka pernah berhasil merebut Kota Dili pada 7 Desember 1975, ketika itu sebanyak 285 Yonif Para Raider 501/BY dan Brigif-18, bersama dengan prajurit dari Grup-1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terlibat dalam pertempuran dahsyat melawan pemberontak Fretilin. Misi bernama Operasi Seroja itu berhasil dengan sukses, meskipun 35 prajurit TNI kala itu gugur dalam pertempuran.

Dengan reputasi mengerikan ini, kelompok separatis OPM Papua wajib gentar dengan kehadiran pasukan Yonif Para Raider 501/BY Kostrad. (**)

Advertisement