Penulis : drg.Jihad Harun Sandiah.,Sp.BM
EDUKASI||Legion-news.com Tulisan ini beranjak dari pernyataan menteri agama yang baru bapak Yaqut Cholil Quomas, yang membuat nurani saya bergerak untuk mencoba menyampaikan hal yang saya anggap benar. Mungkin ilmu saya tidak sebaik bapak menteri, namun manusia tempatnya salah dan khilah.
Semoga dengan tulisan ini dengan kedangkalan ilmu yang saya miliki dapat memberikan pencerahan. Sebelum dan saat bapak menteri dilantik, menteri agama mempertegas bahwa “agama adalah inspirasi bukan aspirasi”.
Sejak awal mendengar pernyataan ini hati kecil saya berkata ada yang tidak benar dari pernytaan ini, dan ini bukan hanya sebatas pernyataan, tapi akan menjadi sebuah kebijkan, sesuai dengan kata menteri agama akan di break down ke bawah.
Sebagai pejabat tentunya akan membuat kebijakan-kebijakan strategis dari landasan pemikiran yang dianggap benar. Jika landasan berfikirnya salah maka tentunya akan melahirkan kebijakan yang salah juga. Sehinngga penilus merasa perlu meluruskan pernyataan ini.
Jika dikatakan agama ada inpirasi bukan aspirasi. Kita harus paham betul apa makna inspirasi dan aspirasi, dan tentunya agama itu sendiri. Dalam kamus besar indonesia inspirasi diartikan mengilhami atau memberikan tujuan yang lebih mulia, sedangkan aspirasi adalah harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang, dalam kata kerja berapirasi artinya bercita-cita; berkeinginan; berhasrat.
Sedangkan agama adalah wadah setiap manusia untuk mendapatkan nilai-nilai dalam menjalankan tatanan kehidupan dalam segala dimensinya. Dalam artian agama merupakan nilai yang bersifat pasif menjadi tempat aspirasi segala umat manusia, dan butuh sosok manusia sebagai penggerak yang aktif untuk mengilhami, memberi petunjuk ke jalan yang benar dari nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari agama agar menjadi inspirasi bagi insan yang lain dalam menjalankan nilai-nilai agama sebagai sumber utama aspirasi umat manusia. Dari pengertian dasar ini sudah jelas bahwa agama bukan inpirasi namun agama adalah sumber utama aspirasi umat manusia.
Terkhusus agama Islam, adalah agama yang sempurna yang mengajarkan segala hal, yang mengatur secara holistik dan memberikan petunjuk bagi semua umat manusia, dari landasan ini jelas bahwa agama adalah wadah tempat umat manusia untuk menjadikan agama sebagai aspirasi karena semua nilai-nilai kebanaran dan kebaikan serta larangan-larangan dan aturan-aturan termaktub di dalam ajaran beragama dan yang menjadi inspirasi adalak sosok insan manusia yang menjalankan nilai-nilai agama tersebut
Dalam agama Islam yang menjadi sosok inpirasi umat manusia adalah Nabi Muhammad SAW, beliau lah manusia sempurna yang menjalankan nilai-nilai agama sebagai inspirasi umat manusia. Karena tanpa contoh, manusia tidak akan punya teladan yang bisa dijadikan inspirasi.
Ibarat dasar negara kita adalah Pancasila, maka Pancasila sebagai wadah aspirasi seluruh anak bangsa dari sila pertama sampai sila kelima dia menghimpun semua aspirasi anak bangsa tanpa membedakan suku, ras, agama dan budaya, hingga bisa dijadikan sebagai dasar negara karena bisa menampung seluruh aspirasi anak bangsa, dan tidak cukup hanya sekedar dasar negara sebagai tonggak aspirasi, kita butuh inspirasi untuk memahami nilai-nilai pancasiala, tentunya para pendiri bangsa dan orang-orang yang terus konsisten dalam menjalankan nilai-nilai pancasila, dialah yang menjadi inspirasi dalam berbangsa dan bernegara.
Bukan yang sekedar mengatakan dirinya paling pancasila namun jauh dari nilai-nilai pancasila bahkan terang-terangan ingin merubah pancasila. Apatahlagi agama yang sumber nilai-nilai aspirasinya bersumber dari Tuhan bukan dari kesepakatakan manusia, tentunya merupakan aspirasi yang absolut harus dijaga bagi umat manusia yang beragama. sehingga sangat tak elok jika ada insan yang mengaku beragama, tapi membenturkan kepentingan agama dengan kepentingan lain, karena segala sumber nilai itu berasal dari agama.
Dari penjelasan singkat diatas jelas beda makna antara inspirasi dan aspirasi. Agama sebagai wadah aspirasi tentunya menjadi nilai yang holistik untuk semua umat manusia, namun agama bukan inspirasi karena dia sebuah nilai yang pasif, orang yang menjalankan nilai-nilai agama tersebut secara aktif, dialah yang menjadi inspirasi buat manusia, karena manusia tidak hanya sebatas membaca namun manusia butuk sosok keteladanan yang bisa menjadi inpirasi.
Semoga tulisan singkat ini bisa dipahami bagi semua anak bangsa terkhusus buat menteri agama bapak Yaqut Cholil Qoumas yang saya cintai, agar tidak salah langkah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan strategis. Apa lagi ini terkait pondasi dasar umat manusia dalam bergerak dan beramal dalam keseharian. Karena tanpa agama aspirasi akan hilang, dan tanpa sosok teladan maka tidak ada lagi inpirasi bagi anak bangsa.