Foto: Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto
MAKASSAR||Legion-news.com Temuan drone, oleh nelayan di perairan Kepulauan Selayar asal desa Majapahit, Kecamatan Pasimarranu, Kabupaten Selayar. Sabtu, 26 Desember 2020 lalu. Kini menjadi bahan pembicaraan nasional soal keamanan dan ketahanan negara.
Drone berukuran 225 cm, Panjang kedua sayap kiri-kanannya (50 cm) itu diberitakan Legion-news.com Sabtu, (26/12/) Atas temuan Sahaeuddin nelayan desa Majapahit, Kini Pemerintah pusat mendapat ragam kritikkan soal keamanan perairan Indonesia.
Kritikan datangan dari Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta (Unas), Saiful Anam.
“Indonesia kecolongan dengan ditemukannya drone oleh nelayan. Rakyat jadi bertanya-tanya, kok bisa drone lolos dan ditemukan nelayan, apakah Kementerian Pertahanan tidak mampu mendeteksi ancaman mata-mata asing ke Indonesia?” ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/1).
Ia mengamini bila saat ini rakyat seakan melihat Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sibuk dengan optimalisasi anggaran pertahanan.
“Tapi nyatanya kecolongan juga. Kalau seperti ini, maka juga dipertanyakan kerja Menteri Pertahanan saat ini apa saja? Dan kemana saja anggaran pertahanan yang sangat besar penggunaannya selama ini,” kata Saiful.
Kejadian tersebut, sambung Saiful, merupakan pukulan telak bagi Prabowo dan Presiden Joko Widodo karena kalah tanggap dengan nelayan.
“Saya kira ini menjadi pukulan telak bagi Kemenhan bahkan Jokowi. Jangan sampai ini dibuat main-main karena bukan tidak mungkin akan mengancam pertahanan kita,” pungkas Saiful. (Ln)