JAKARTA||Legion News – Federal Bureau of Investigation (FBI)) melakukan langkah investigasi atas terjadi ledakan bom di pusat kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, Minggu, (27/12/2020).
FBI adalah Badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat (DOJ).
Peran FBI terutama sebagai badan penegak hukum, mengumpulkan informasi intelijen berkaitan dengan keamanan dalam negeri dan melakukan penyelidikan kejahatan.
Dalam peristiwa Bom di Pagi hari Jumat (25/12) saat Natal, Peristiwa terjadinya bom sekitar pukul 06:30 waktu setempat, Investigasi tersebut melibatkan sekitar 250 agen FBI, analis, dan staf lainnya, kata Doug Korneski dari FBI.
“Kami memiliki lebih dari 500 petunjuk investigasi dan kami menindaklanjuti semuanya,” kata Korneski kepada wartawan. “Jadi ada sejumlah individu yang kami duga. Pada titik ini, kami belum siap mengidentifikasi satu individu pun,”
Pihak kepolisian mengatakan ledakan tersebut adalah “aksi terencana”, namun motifnya masih belum jelas. Sementara itu, analis perilaku dari FBI ikut dilibatkan dalam penyelidikan ini.
Ledakan pada Jumat (25/12) tersebut terjadi di kawasan pusat kota Nashville yang bersejarah, merusak sekitar 40 bangunan, dan melukai setidaknya tiga orang.
Sementara itu, Gubernur Tennessee telah meminta Presiden Donald Trump untuk mendeklarasikan keadaan darurat, sebuah langkah teknis yang memicu bantuan federal dalam menangani kerusakan.
Sebelumnya, menurut Kepala Kepolisian Metro Nashville, John Drake, mereka mulanya menerima laporan melalui saluran telepon darurat (911), yang menyatakan terjadi baku tembak di depan kantor perusahaan telekomunikasi AT&T di 166 2nd Avenue North.
Bom itu meledak pukul 06.30 waktu setempat, dan melukai tiga orang. Salah satu korban luka adalah seorang polisi yang saat ini mengalami gangguan pendengaran. Akan tetapi, seluruh korban luka dalam kondisi baik. Dikutip dari CNN. (**)