LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Momentum 80 tahun Indonesia merdeka menjadi pukulan keras bagi wajah Kota Makassar yang masih dibayang-bayangi dugaan praktik korupsi dan penyalahgunaan jabatan.
Ketua KNPI Kota Makassar, Syamsul Bahri Majjaga, menegaskan bahwa tidak ada alasan lagi bagi aparat penegak hukum untuk menutup mata terhadap aduan masyarakat.
“Makassar harus bebas dari stigma kota korupsi. Tidak boleh ada lagi ruang gelap bagi pejabat yang bermain-main dengan anggaran rakyat,” tegas Syamsul, Minggu (17/8/2025).
KNPI menyoroti salah satu isu mencolok, yakni dugaan penyimpangan distribusi seragam sekolah gratis. Program yang seharusnya meringankan beban orang tua murid justru diduga kuat dijadikan ladang basah oleh oknum tertentu.
Aduan masyarakat terkait praktik ini sudah bergulir, namun hingga kini belum terlihat langkah tegas dari aparat penegak hukum.
“Kalau Polda dan Kejati Sulsel lambat memproses laporan ini, publik akan menilai hukum di Makassar tajam ke bawah tumpul ke atas. Rakyat sudah muak dengan janji, yang dibutuhkan adalah aksi nyata,” kata Syamsul dengan nada keras.
Ia menegaskan, KNPI sebagai wadah pemuda tidak akan tinggal diam. Menurutnya, pemuda adalah benteng moral bangsa yang wajib bersuara keras melawan praktik korupsi yang merampas hak masyarakat.
“Jika Makassar mau disebut kota dunia, maka syarat utama adalah kota ini harus steril dari korupsi. Jangan sampai kota ini dibangun dengan wajah megah, tapi di dalamnya busuk karena ulah pejabat yang serakah,” pungkasnya.

























